Maandag 17 Junie 2013

TA

yuupppppppppppzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz...
dan akhirnya mata kuliah ekologi hewan hampir selesai aku tempuh,,
yeeyyy, tugas bloggpun selesaii!!
waktunya ngerjain tugas akhir, ujian akhir semester, nunggu nilai keluar dech..!!
mau tau tugas akhirnya?? nichhhh...
Tugas EKWAN Yang wajib dikumpulkan antara lain : SOFT & HARD FILE
1. Ringkasan blog,isi ringkasan isi blog secara umum & relevansi dengan ekologi hewan.
2. Screen foto entri posting blog.
3. Soft File jawaban UTS
4. Hard & Soft File presenasi kelompok (1 kelompok 1)
5. Hard & Soft File makalah proyek & PPT proyek ( 1 kelompok 1)
6.Fotocopy laporan Ansilam (pilihan)

Pelis deh dicermati & mohon kerjasamanya,siapkan semua biar gak ngepot.

Kumpul di Tegar hari selasa paling lambat jam 11 siang,telat di tinggal (MACAK GALAK).

SUWUN-SUWUN...

Rahasia Kehidupan Si Kaki Seribu

Hewan kaki seribu pejantan gunakan kakinya untuk kegiatan seksual. Yang digunakan adalah satu atau dua pasang kaki di ruas badan ke-7.



Hewan ini termasuk yang sulit diteliti karena cangkangnya keras. Tapi dengan menggunakan mikroskop pemindai laser, ilmuwan dapat melihat, bahwa kaki spesial ini bisa berubah bentuk dan fungsi jadi alat seksual.

Proses perubahan terjadi melalui beberapa tahap yang tidak sederhana. Hasil akhirnya ia gunakan untuk memegangi betinanya saat si jantan mengeluarkan sperma.
Dr. Leandro Drago, salah satu peneliti juga mengatakan, “Seiring perkembangan seksualnya, rangka luar dan ototruas ke-7 itu berubah bentuk dan membuat urat sarafnyapindah. Hal ini akan mengurangi volumesaluran pencernaannya". Itulah sebabnya kaki seribu yang sudah matang secara seksual cenderung lebih langsing, karena mereka makan lebih sedikit.

sumber : http://noretz-area.blogspot.com/2011/09/rahasia-kehidupan-si-kaki-seribu.html

Ekologi Hewan itu apa sich??

Ekologi Hewan adalah suatu cabang biologi yang khusus mempelajari interaksi-interaksi antara hewan dengan lingkungan biotic dan abiotik secara langsung maupun tidak langsung meliputi sebaran (distribusi) maupun tingkat kelimpahan hewan tersebut. Sasaran utama ekologi hewan adalah pemahaman mengenai aspek-aspek dasar yang melandasi kinerja hewan-hewan sebagai individu, populasi, komunitas dan ekosistem yang ditempatinya, meliputi pengenalan pola proses interaksi serta faktor-faktor penting yang menyebabkan keberhasilan maupun ketidakberhasilan organisme-organisme dan ekosistem-ekosistem itu dalam mempertahankan keberadaannya.
 Ruang Lingkup Ekologi Hewan Adapun ruang lingkup ekologi hewan dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu; Synekologidan Autekologi. Synekologi adalah materi bahasan dalam kajian atau penelitiannya ialah komunitas dengan berbagai interaksi antar populasi yang terjadi dalam komunitas tersebut. Contohnya; mempelajari atau meneliti tentang distribusi dan kelimpahan jenis ikan tertentu di daerah pasang surut. Autekologi adalah kajian atau penelitian tentang species, yaitu  mengenai aspek-aspek ekologi dari individu-individu atau populasi suatu species hewan. Contohnya adalah meneliti atau mempelajari tentang seluk beluk kehidupan lalat buah (Drosophila sp.), mulai dari habitat, makanan, fekunditas, reproduksi, perilaku, respond an lain-lain.  
Manfaat Ekologi Hewan Ekologi hewan bagi manusia cukup penting artinya dalam memberi nilai-nilai terapan dalam kehidupan manusia. Manfaat tersebut terutama menyangkut masalah-masalah pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kesehatan, serta pengolahan dan konservasi satwa liar. Kisaran toleransi dan faktor-faktor pembatas telah banyak diterapkan dalam bidang-bidang tersebut. Konsep-konsep tersebut juga telah melandasi penanganan berbagai masalah seperti pengendalian hama dan penyakit, penggunaan berbagai species hewan tertentu sebagai indicator menunjukkan terjadinya perubahan kondisi lingkungan, hubungan predator mangsa dan parasitoid – inang, vector penyebar penyakit, pengelolaan dan upaya-upaya konservasi satwa liar yang bersifat insitu (pemeliharaan di habitat aslinya) maupun exsitu ( pemeliharaan di lingkungan buatan yang menyerupai habitat aslinya) dan lain-lain. Banyak masalah-masalah yang terpecahkan dengan mempelajari ekologi hewan yang senantiasa berlandaskan pada konsep efisiensi ekologi.  
Aplikasi Konsep Ekologi Hewan Dalam perkembangannya ekologi telah mengalami diversivikasi dengan lahirnya cabang-cabang ilmu ekologi lainnya yang lebih spesifik, dengan materi yang terbatas, khusus dan mendalam yang didasarkan atas kelompok organisme, misalnya; Ekologi Tumbuhan, Ekologi hewan, Ekologi Parasit, Ekologi Gulma, Ekologi Serangga, ekologi Burung dan lainnya. Ekologi Hewan, bahasannya memerlukan pemahaman mengenai aspek-aspek biologi lainnya juga menyangkut matematika dan statistika. Sebenarnya konsep, asas ataupun generalisasi dalam ekologi hewan telah banyak memberikan nilai-nilai terapan yang cukup dalam kehidupan manusia sehari-hari, terutama dalam bidang-bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kesehata dan pengolahan maupun konservasi satwa liar. Penerapan ekologi makin penting dengan semakin diperlukannya upaya-upaya manusia dalam memelihara ketersediaan sumberdaya serta kualitas lingkungan hidup yang berkesinambungan. Dalam bidang pertanian, perkebunan dan peternakan, konsep kisaran toleransi dan faktor pembatas serta dalam masalah pengendalian populasihamadan penyakit (Biological Control). Dengan konsep ekologi hewan juga telah melandasi penggunaan berbagai species hewan tertentu sebagai species indicator yang menunjukkan terjadinya perubahan kondisi lingkungan, sudah tercemar atau belum. Konsep lain dalam bidang pertanian dan kesehatan adalah hubungan predator mangsa dan parasitoid inang. Dalam upaya meningkatkan hasil produk ikan maupun ternak, pengelolaan satwa liar baik yang bersifat insitu (pemeliharaan di habitat aslinya) maupun exsitu (pemeliharaan di lingkungan buatan) seluruhnya berazaskan dan berlandaskan efisiensi ekologi dan azas-azas ekologi.

http://www.pustakasekolah.com/pengertian-ekologi-hewan.html



Sejarah Kaki Seribu

Kaki seribu adalah satwa pertama yang hidup di darat. Bukti fosil menunjukkan bahwa kaki seribu adalah satwa paling awal yang menghirup udara dan pindah dari air ke darat. Pneumodesmus newmani, fosil yang ditemukan di batulanau di Skotlandia, berumuri 428 juta tahun, dan merupakan spesimen fosil tertua dengan spirakel untuk menghirup udara. Kaki seribu merupakan satwa invertebrata. Sebenarnya jumlah kakinya tidak mencapai seribu!
Putar kaki seribu di atas, dan Anda akan melihat bahwa hampir semua segmen tubuhnya memiliki dua pasang kaki masing-masing. Segmen pertama selalu tidak memiliki kaki sama sekali, dan segmen dua sampai empat bervariasi, tergantung pada spesies.
 Kaki seribu menjalani metamorfosa yang disebut pengembangan anamorphic. Setiap kali mereka molting (ganti kulit), itu menambah segmen tubuh dan kaki. Anak kaki seribu memulai hidup hanya dengan 6 segmen tubuh dan 3 pasang kaki, tetapi dengan bertambahnya usia mereka memiliki puluhan segmen dan ratusan kaki. Karena kaki seribu yang rentan terhadap predator ketika mereka berganti kulit, mereka biasanya melakukannya dalam ruang bawah tanah dimana mereka tersembunyi dan dilindungi.
Bagian punggung kaki seribu ditutupi oleh pelat mengeras disebut tergites, tetapi bagian bawahnya lembut dan rentan. Kaki seribu bukanlah makhluk cepat, sehingga mereka tidak akan berlari lebih cepat dari predator mereka. Sebaliknya, ketika kaki seribu merasa berada dalam bahaya, ia akan menggulung tubuhnya menjadi seperti spiral ketat untuk melindungi bagian perutnya.
Kaki seribu adalah makhluk yang cukup jinak. Mereka tidak menggigit. Mereka tidak bisa menyengat. Dan mereka tidak memiliki penjepit untuk melawan. Tetapi kaki seribu membawa senjata kimia rahasia. Beberapa jenis kaki seribu memiliki kelenjar bau (disebut ozopores) dari mana mereka memancarkan bau busuk (dan juga rasa) yaitu senyawa untuk mengusir predator. Bahan kimia yang dihasilkan oleh kaki seribu tertentu dapat merasa terbakar atau melepuh di kulit jika Anda menangani mereka. Selalu mencuci tangan setelah memegang kaki seribu.
Setelah kawin, kaki seribu betina masuk kedalam liang di dalam tanah dan menggali sarang untuk bertelur. Dalam beberapa kasus, kaki seribu dapat mendorong tanah dengan ujung belakangnya untuk membentuk sarang. Dia akan menyimpan 100 telur atau lebih (tergantung pada spesies nya) di sarang, dan anak akan muncul sekitar sebulan kemudian.
Secara umum, arthropoda memiliki masa hidup yang pendek, tapi kaki seribu bukan arthropoda yang umum. Mereka dapat berumur panjang. Kaki seribu mengikuti motto "lambat dan mantap memenangkan perlombaan." Mereka tidak mencolok atau cepat, dan mereka hidup agak membosankan sebagai dekomposer.

Sondag 26 Mei 2013

Mengenal Kaki Seribu

Deskripsi Kaki Seribu
Struktur Tubuh
Kaki seribu memiliki tubuh yang terbagi atas dua bagian, kepala di sebelah depan dan bagian tubuhyang panjang dibelakangnya. Tubuhnya terdiri dari segmen-segmen tubuh berbentuk सिन्सिं










Pada hampir setiap segmen tubuh dari kaki seribu dewasa terdapat dua pasang kaki। Segmen tubuh pertama setelah kepala disebut tengkuk (collum) dan tidak berkaki। Tiga segmen berikutnya (segmen 2 hingga 4) mengandung sepasang kaki pada tiap segmennya Kaki seribu yang belum dewasa sering kali mempunyai segmen terakhir yang tidak berkaki. Kaki seribu yang belum dewasa sulit sekali ditentukan jenisnya. Oleh karena itu pilihlah kaki seribu dewasa, spesimen yang segmen terakhirnya lengkap dengan kaki atau specimen yang hanya mempunyai sedikit segmen tanpa kaki untuk ditentukan identitasnya.
Alat mulut kaki seribu hanya memiliki dua pasang alat mulut, mandibula yang digunakan untuk mengunyah dan suatu keping di sebelah belakang yang disebut gnathochilarium.
Organ Tömösváry: Ini adalah organ perasa yang terletak di kepala pada kebanyakan kaki seribu.Organ ini umumnya berbentuk cincin yang agak menonjol, tetapi dapat juga berbentuk ladam atau hanya sekedar berbentuk suatu lubang. Posisinya terletak di bagian belakang dasar sungut. Tidak semua bangsa kaki seribu memiliki organ ini.
Ozopor: Organ ini pada kebanyakan bangsa kaki seribu terdapat pada sejumlah segmen tubuh, yaitu lubang kelenjar yang menghasilkan bau tertentu. Bagian ini agak sulit untuk dilihat. Pada kebanyakan hewan, ozopore terletak di sebelah samping tubuh dan dimulai pada segmen ke enam. Pada sebagian kecil kelompok hewan ini, lubang kelenjar terdapat di sepanjang bagian tengah dorsal.
Paranota: Bagian dorsal setiap segmen cincin ditutupi dengan perisai yang kerat dan disebut tergit.Pelebaran kearah samping tubuh dinamakan paranota.
Kebanyakan kaki seribu memiliki “bintik mata” pada daerah sisi kepala. Mata demikian dapat terdiri dari sejumlah bintik mata yang bersatu membentuk daerah penglihatan. Sejumlah kaki seribu, misalnya Polydesmida, tidak pernah memiliki bintik mata. Kaki seribu yang hidup di dalam gua pada beberapa bangsa telah kehilangan alat penglihatan mereka, meskipun kerabatnya yang hidup di permukaan tanah mempunyai daerah penglihatan yang terbentuk dengan baik.
Kaki seribu dewasa umumnya mempunyai alat kelamin yang jelas. Alat kelamin tentu terdapat pada kedua jenis kelamin, hanya lebih nyata pada hewan jantan. Kaki yang berubah menjadi alat kelamin umumnya dapat ditemukan di dua bagian, di daerah segmen cincin yang ke tujuh atau pada bagian ujung tubuhnya, meliputi pasangan kaki yang terakhir.
Pasangan kaki yang terakhir umumnya dinamakan telopod. Pasangan kaki ke tujuh yang termodifikasi kadang-kadang tersembunyi pada suatu kantung. Pada kelompok hewan demikian hewan jantan terlihat tidak punya pasangan kaki pada segmen ke tujuh). Pasangan kaki ke tujuh yang mengalami modifikasi dikenal dengan gonopod. Organ ini sangat penting untuk mengidentifikasi jenis. Hewan betina mempunyai alat kelamin (kadang-kadang disebut cifopod) dapat ditemukan di sebelah belakang pasangan kaki kedua.

Lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:










Gambar 1. Bagian-bagian tubuh suatu kaki seribu jantan dari Bangsa Julida. Pada tampak samping kaki pada bagian segmen depan, kaki-kaki terlihat lebih depan dibandingkan dengan tempat sebenarnya (menurut Blower, 1985). Perhatikan bahwa pasangan kaki pertaman berbentuk cakar adalah ciri paling jelas dari Julid jantan. collum = tengkuk, ocelli = bintik, mata, ocular field = daerah mata, mandible = rahang, ozopore(s) = ozopor, gonopod(s) = gonopod, leg(s) = kaki.
Gambar 2:















Gambar 7. Struktur segmen cincin (diplosegmen)(menurut Demange, 1981). ozopore(s) =ozopor, leg(s) = kaki, gland = kelenjar, prozonite = prozonit, metazonite = metazonit,
suture = sambungan, stigma = lubang halus, sternite = sternit, posterior = belakang, anterior = depan.

Habitat
Hewan ini hidup didarat tempat, tempat gelap seperti di dalam gua, dan pada daerah yang lembab seperti pada dedaunan mati dan serasah kayu.

Sistem Peredaran Darah
Darah tidak berwarna merah karena tidak mengandung hemoglobin (Hb), melainkan hemosianin yang larut dalam plasma. Dari jantung darah dipompa ke dalam arteri ke tiap segmen, dan kembali ke jantung lewat hemosoel (rongga tubuh yang mengambil bagian dalam peredaran darah).

Reproduksi
Pada kelas diplopoda sudah dapat dibedakan jantan dan betina. Bukaan genital terletak pada segmen ketiga, dan pada jantan disertai oleh satu atau dua penis, yang paket setoran sperma ke gonopods. Pada wanita, membuka pori-pori genital ke kamar kecil, atau vulva, yang ditutupi oleh tudung kecil seperti penutup, dan digunakan untuk menyimpan sperma setelah sanggama.
Dalam beberapa spesies jantan memancarkan feromon untuk menarik si betina. Sebelum perkawinan, kaki seribu jantan terlebih dahulu mengisi organ-organ seksual sekunder dari yang utama, untuk melakukan hal ini dia harus menekukkan tubuhnya ke depan sehingga spermatophore dari Gonopores pada segmen tubuh ke-3 dapat ditransfer ke Gonopods (berarti 'seks-kaki') pada 7 segmen tubuh.
Kaki seribu jantan dan betina melakukan pendekatan untuk kawin dengan cara, kaki seribu jantan berjalan di belakang betina dan merangsang dengan irama pulsa dari kakinya. Ketika betina mengangkat segmen depan jantan mengelilingi tubuhnya dan ketika mereka menentang alat kelamin transfer sperma terjadi. Sperma dilewatkan ke perempuan sebagai sebuah paket disebut spermatophore. Gonopods atau organ seksual sekunder yang digunakan dalam transmisi spermatophore ini bervariasi dalam bentuk dengan spesies yang berbeda, ini terkait erat dengan membantu menghentikan bentuk spesies hybridizing.. Betina dapat dan akan kawin beberapa kali dalam jenis Iulid tetapi jenis Polydesmoid betina cenderung untuk kawin hanya sekali dalam semusim.
Betina menghasilkan 10-300 telur dalm satu waktu, telur ditempat pada tempat yang lembab atau sampah organik, walaupun terkadang di tempat yang kering, sarang akan dilapisi dengan kotorannya.

Pertahanan diri
Kaki seribu tidak menggunakan sungut berbisa untuk melindungi diri dari musuh. Mekanisme pertahanan utamanya adalah menggulungkan diri. Tetapi ada juga yang memancarkan zat beracun berupa hydrogen sianida melalui pori-pori di sepanjang sisi tubuh. Zat ini mampu membakar eksoskeleton dari serangga kecil pengganggu seperti semut.

Makanan
Hewan kelas diplopoda bersifat herbifor, memakan dedaunan, maupun kayu-kayu yang membusuk. Hanya yang berukuran saja menggigit manusia tetapi hanya sebagai mekanisme pertahanan. Kebanyakan kaki seribu membusuk makan daun dan mati lain tanaman materi, pelembab makanan dengan cairan dan kemudian menggoreskan dalam dengan rahang.

gambar kaki seribu di daerah probolinggo




Ciri- Ciri kelas Diplopoda


Ciri Kelas Diplopoda
Diplopoda berasal dari kata di = dua dan podos=kaki, Jadi Diplopoda adalah kelas hewan yang memiliki dua pasang kaki. Ciri-ciri umum dari Diplopoda adalah sebagai berikut:
1. Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25-100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai taring bisa (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.
2. Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dengan dua kelompok mata tunggal.
3. Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
4. Respirasi dengan trachea yang tidak bercabang.
5. Alat ekresi berupa dua buah saluran malphigi.

Luing (Kaki Seribu)

Kelas Diplopoda atau yang dikenal dengan luing (kaki seribu) merupakan kelas dari filum Antropoda. mereka sudah ada sekitar 400 juta tahun yang lalu sehingga layak disebut hewan purba. Sangat berpengaruh dalam rangkaian ekologi bisa dikatakan sebagi dekompuser, karena mereka merupakan komponen utama perombak kayu dan dedaunan di lantai hutan,terutama di daerah tropika.
Walaupun dinamakan kaki seribu, tetapi pada dasarnya hewan ini tidak benar-benar memiliki kaki yang berjumlah seribu. Para ilmuan ada yang telah membuktikan spesies yang memiliki kaki yang paling banyak yaitu Illacme plenipes hanya memiliki 750 kaki atau 350 pasang. Sedangkan kelas yang lainya umumnya lebih sedikit biasanya 100-300 kaki saja.